Masa : Minta Jatah Kuota Bagi Warga Yang Terkena Dampak Lingkungan
LAHAT, SUARAAMPERA – Puluhan warga Maung Merapi dan Keban Agung mendatangi kantor worhsop PT BSS desa Muara Maung kec Merapi barat, Senin (21/1/2019)
Dalam orasinya masa meminta jatah kuota tenaga kerja masyarakat Muara Maung, Masyarakat Telatang dan Masyarakat Keban Agung dan meminta agar dapat membuka informasi seluas-luasnya mengenai rekrutmen karyawan secara terbuka tanpa adanya interpensi maupum intimidasi dari pihak manapun.
“Intinya kami yang terkena dampak lingkungan secara langsung, berijazah maupun tidak berijazah, kami ingin bekerja sesuai kemampuan dan skil masing-masing,”Teriak Nopriansyah di depan Kantor Worshop PT. BSS
Dilanjutkan Nopriansyah apabila tidak ada kesepakatan antara PT. BSS dengan Masyarakat maka kami selaku masyarakat yang dirugikan menyatakan menolak secara adat keberadaan PT. BSS di wilayah Desa Telatang, Muara Maung dan Merapi.
Kapolsek Merapi Barat Akp Herli Setiawan, S.H.,M.H. menghimbau agar peserta aksi melaksanakan tuntutan dengan tertib dan aman.
“Masalah penerimaan karyawan bahwa aturan dan kebijakan dari perusahaan PT. BSS melalui 1 pintu yaitu melalui Kepala Desa Masing-masing. Selesaiakan dengan cara musyawarah yang mufakat dan cari solusi yang adil dan terbuka,”ujarnya
Horas dari pihak PT. BSS menyampaikan Pihak PT. BSS dalam rekrutmen karyawan sudah berkomitmen tetap melalui 1 pintu yaitu melalui kades masing-masing Desa dalam penerimaan karyawan
“Apabila ada yang ingin masukkan lamaran sialkan melalui rekomendasi Kades setempat
kalau ada lowong pekerjaan kami pihak PT. BSS selalu menyampaikan informasi ke masing-masing Desa melalui kepala Desa masing-masing,”kata Horas (Lex)
Leave a Reply