Takur Melayu
Takur melayu, Muara Tebo, Jambi © Muhammad Arifin
Malay Brown Barbet
Calorhamphus hayii J. E. Gray, 1831
Deskripsi
Berukuran kecil (17,5 cm). Berparuh besar, ekor pendek dengan tubuh bagian atas coklat. Dibanding takur ampis, kepala dan tenggorokan takur melayu berwarna lebih pucat dan pudar, dagu dan tenggorokan coklat-kekuningan pucat dan pudar, dada dan perut tengah kekuningan pucat, kaki oranye. Iris merah dengan kulit orbital coklat lebih gelap, paruh coklat gelap (jantan) atau lebih pucat (betina.
Suara
Siulan mencicit, terengah, dan frase bernada enam yang berbeda dengan suara takur lain.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia.
Penyebaran dan ras
Terdiri dari 2 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
- detersus Deignan, 1960 – Myanmar bagian selatan (ujung selatan Tenasserim) dan kawasan semenanjung Thailan di dekatnya (ke selatan sampai Trang).
- hayii (J. E. Gray, 1831) – Semenanjung Malaysia dan Sumatera.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Takur yang umum ditemui di hutan tinggi di dataran rendah dan hutan rawa, jarang sampai ketinggian 1000 m, kadang juga masih bisa dijumpai hutan sekunder, kawasan bekas tebang yang menyisakan pohon berbuah, juga di perkebunan karet dan kakao. Sangat berbeda dibanding jenis takur lain, baik dalam penampilan maupun tingkah laku. Hidup berkelompok sampai 6-10 individu, aktif mencari makan pada tajuk atas pohon beringin dan pohon buah-buahan lain. Menyukai buah-buahan hutan berukuran kecil, serangga bahkan bunga. Mengeluarkan suara cicitan ketika mencari makan. Kadang dijumpai bergerak sepanjang permukaan batang pohon dengan perilaku mirip burung munguk, mencari sarang rayap untuk kemudian digunakan sebagai tempat bersarang.
Informasi terkait musim berbiak masih minim, Jan-Feb di Sumatera. Pada pohon yang sama, bisa dihuni oleh 3 pasang + 1 pembantu. Sarang diletakkan 1-10 m dari permukaan tanah, terkadang sampai ketinggian 20 m. Jumlah telur 2-3 butir berwarna putih. Belum tersedia catatan mengenai masa pengeraman sampai belajar terbang.
Status
Daftar merah IUCN : Hampir Terancam (NT)
Perdagangan internasional : –
Perlindungan : –
Galeri
Foto Biodiversitas Indonesia
Oriental Bird Image
Catatan
Takur melayu Caloramphus hayii saat ini berdiri menjadi spesies sendiri mengikuti Den Tex dan Leonard (2013) serta del Hoyo and Collar (2014). Sebelumnya menjadi bagian/sub-spesies dari takur ampis Caloramphus fuliginosus mengikuti Sibley Monroe (1990, 1993).
1 Response