Tips Cerdas Memilih Susu Bayi hingga Balita
ASI adalah asupan gizi terbaik dan alami untuk bayi. Akan tetapi ada sebagian bunda yang belum bisa memberikan ASI terbaiknya karena beberapa alasan tertentu. Salah satu alasannya karena produksi ASI tidak bisa optimal atau sedikit jumlahnya. Pada akhirnya, bunda terpaksa menggunakan alternatif lain, yaitu dengan memberikan susu formula untuk membantu memaksimalkan perkembangan sang anak, terutama ketika baru lahir.
Apa saja hal-hal yang harus Bunda perhatikan saat memilih dan memilah asupan tambahan nutrisi untuk balita tersebut, mengingat pilihan produk susu begitu banyak yang dijual di pasaran? Untuk itu, simak pemaparan mengenai cara memilih susu untuk bayi berikut ini.
Pertama. Memilih susu formula khusus untuk bayi yang baru lahir atau susu anak 1 tahun memang tidaklah mudah. Bayi dengan rentan usia tersebut belum bisa mencerna makanan dengan baik, termasuk susu formula, sehingga tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi asupan secara sembarangan. Untuk itu, hal terpenting yang harus bunda ingat adalah periksa kandungan nutrisi dalam susu formula tersebut, bukan harga atau mereknya.
Lantas, bayi usia dibawah 1 tahun lebih cocok susu apa?
Semua susu formula pada dasarnya terdiri dari kumpulan nutrisi utama yang penting untuk perkembangan, yaitu lemak, protein, vitamin, karbohidrat dan mineral. Perbedaannya hanya pada jenisnya. Biar lebih mudah dipahami, contohnya seperti ini, susu formula A menggunakan protein jenis whey, lalu susu formula B menggunakan protein jenis casein, sementara susu formula C memiliki kedua jenis protein tersebut.
Kedua. Agar tidak salah beli, pastikan bunda membaca tulisan susu khusus bayi baru lahir atau susu khusus balita, biasanya sudah tertera dalam kemasan susu formula tersebut. Susu formula khusus untuk bayi baru lahir dan bayi usia di bawah satu tahun adalah yang berasal dari susu sapi. Langkah berikutnya adalah dengan memperhatikan jenis protein yang terkandung. Pemahaman dasarnya, protein susu sapi terbagi menjadi dua, yaitu whey dan casein. Protein jenis whey lebih mudah dicerna oleh bayi baru lahir, sehingga lebih disarankan.
Tips Cerdas Memilih Susu Bayi Baru Lahir Hingga Susu Balita
Namun bunda juga bisa menggunakan produk susu yang menggabungkan kedua protein tersebut. Dengan rasio komposisi 60:40, 60 untuk protei whey dan 40 untuk casein. Rasio tersebut sesuai dengan protein yang terkandung pada ASI. Bunda bisa melanjutkan penggunaan susu hingga bayi berumur satu tahun. Namun jika bayi enggan meminumnya atau bunda merasa susu tersebut tidak cocok karena bayi sering muntah, lemas ataupun diare, maka bunda menggantinya dengan merek lain. Jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter spesialis anak demi kebaikan bayi.
Susu yang Harus Dihindari!
Di pasar atau lingkungan sekitar sering kita temukan penjual susu kedelai, dengan menyebutkan bahwa susu kedelai tersebut dikhususkan untuk bayi yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Meski demikian, disarankan untuk menghindari susu berbahan kedelai meski bayi Anda alergi susu sapi, kecuali dokter sudah mengizinkannya. Karena yang sering terjadi dan jarang orang tua tahu, bayi yang mempunyai alergi susu sapi, dia akan alergi juga terhadap susu kedelai. Pakar kesehatan juga tidak menyarankan agar bayi usia di bawah 6 bulan diberi susu keledai.
Langkah paling tepat adalah dengan berkonsultasi kepada dokter spesialis anak terkait kondisi bayi yang mengalami alergi. Dokter akan memberikan resep susu sapi yang sudah terhidrolisis sepenuhnya, sehingga mudah dicerna oleh bayi.
Beberapa jenis susu seperti susu evaporasi, susu kental manis, susu almond, susu kambing, susu sapi reguler, susu sereal juga harus dihindari.
Leave a Reply